

Topeng Malangan: Budaya Asli Kota Malang
Malang Raya ataupun kerap diketahui dengan daerah metropolitan Malang, ialah gabungan dari 3 daerah, ialah Kota Malang, Kabupaten Batu, serta Kabupaten Malang, dimana kota Malang selaku pusatnya.
Tidak hanya jadi salah satu pusat kota pelajar di Provinsi Jawa Timur, Kawasan Malang raya diketahui pula merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia.
Bentang alam berbentuk dataran besar, menimbulkan sebagian besar daerah Malang Raya berhawa sejuk. Sebab keelokan alamnya, Malang menemukan julukan Paris van East Java serta julukan yang lain merupakan Kota Bunga.
Di daerah berhawa sejuk ini, hamparan tumbuhan apel berkembang produktif. Tidak heran Malang diketahui selaku penghasil apel, paling utama di Kabupaten Batu.
Seni Topeng Malangan
Selaku destinasi wisata, Malang Raya tidak cuma menawarkan keelokan alamnya saja. Kota Malang pula mempunyai banyak karya seni serta budaya. Salah satu seni budaya Malang adalah seni topeng.
Bagi sejarah, salah satu pusat persebaran seni topeng di tanah Jawa, merupakan di Malang, Jawa Timur. Indonesia mempunyai banyak wilayah penghasil seni topeng, sehingga penyebutan nama bersumber pada pada wilayah penghasil seni topeng itu selaku bukti diri hasil budaya tradisional setempat.


Topeng yang terbuat serta tumbuh di Malang, diketahui dengan istilah Topeng Malangan.
Kesenian topeng telah diketahui serta dipunyai oleh sebagian besar warga di pelosok Nusantara dalam kurun waktu yang sudah lama.
Topeng ditatap bukan cuma hanya barang seni saja, namun topeng terbuat pada mulanya selaku penggambaran simbolis buat menghormati roh nenek moyang. Dalam salah satu catatan sejarah, topeng sudah diketahui semenjak era kerajaan Kanjuruhan, raja Gajayana.
Dikatakan pada masa itu topeng awal dibuat dari emas serta diketahui dengan sebutan Puspo Sariro, yang berarti bunga dari hati yang sangat dalam. Topeng pada masa itu ialah tradisi kultural serta religiusitas.
Asal Kesenian Budaya Topeng Malangan
Sejarah timbulnya topeng malangan di Kedungmonggo, Kabupaten Malang, Jawa Timur selaku salah satu dusun penghasil topeng Malang sudah terdapat semenjak era penjajahan Belanda. Sayangnya ketepatan waktu tahun timbulnya belum bisa ditentukan.
Tetapi sudah terdapat saat Kabupaten Malang dipimpin oleh bupati Malang yang bernama Raden Sjarip bergelar Adipati Suryo Adiningrat pada tahun 1890an.
Daerah- daerah tempat lahirnya topeng Malang yang masih diketahui di daerah Kabupaten Malang antara lain desa ataupun dusun Tumpang, Tulus Besar, Glagahdowo, serta Kedungmonggo.
Dusun Kedungmonggo terletak di Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Terletak di sebelah selatan Kota Malang, kurang lebih 10 km dari pusat kota. Secara geografis Dusun Kedungmonggo terletak di kaki gunung Kawi. Dusun Kedungmonggo ialah satu dari wilayah perkembangan topeng Malang yang terkategori tua serta kuno di Kabupaten Malang.
Sampai dikala ini telah menggapai generasi kelima. Di dusun inilah, ada sanggar seni Asmorobangun yang didirikan oleh maestro topeng Malangan, Karimoen.
Karakteristik Topeng
Topeng Malangan mempunyai identitas tertentu. Karakteristik khas terletak pada pemaknaan wujud hidung, mata, bibir, warna topeng serta ukirannya.


Buat warna, topeng malang mempunyai 5 warna bawah, ialah merah, putih, hijau, kuning serta gelap. Dimana masing masing warna berperan selaku simbol dari kepribadian topeng ataupun tokoh yang diperankannya.
- Putih mewakili watak jujur, suci serta berbudi luhur.
- Kuning menggambarkan kemuliaan.
- Hijau menggambarkan sifat kedamaian.
- Merah menggambarkan angkara murka, licik ataupun dapat pula keberanian.
- Gelap menggambarkan kebijaksanaan.
Ukiran ataupun macam hias pada topeng Malangan, umumnya berbentuk urna di bagian kening. Melati, kantil, teratai jamang, pada bagian dahi serta irah- irahan ataupun tutup kepala yang mewakili watak kebangsawanan.
Bahan pembuatan topeng
Bila dulu topeng dibuat dari batu apalagi emas serta logam lain, dikala ini bahan bawah dalam pembuatan topeng merupakan kayu. Kayu yang diseleksi berasal dari tumbuhan dengan spesifikasi spesial.
Ada pula perlengkapan yang dipergunakan buat membuat topeng malangan merupakan gergaji, patuk lajeng, tatah, pengot, cat, kuas serta amplas.


Gergaji digunakan buat memotong kayu jadi gelondongan. Patuk- lajeng digunakan buat membuat bakalan/ pola. Tatah digunakan buat mengukir serta melubangi( lekuk- lekuk topeng), misalnya buat membentuk mata, hidung ataupun ukiran lain. Pengot digunakan buat membentuk seluruhnya, ialah membentuk kepribadian serta mengukir. Amplas digunakan buat menghaluskan topeng supaya kala dicat memperoleh hasil yang bagus. Cat serta kuas digunakan buat proses finishing, ialah berikan pewarnaan pada topeng cocok dengan kepribadian tokoh topeng.
Dalam proses penciptaan topeng Malangan, pembuatnya tidak menghasilkan sendiri wajah ataupun wujud topeng, melainkan meniru ataupun mencontoh wujud topeng yang telah terdapat.
Para pengukir topeng Malangan pada biasanya merupakan seniman yang mempunyai keahlian tidak cuma selaku pengukir topeng saja melainkan pula penari topeng, apalagi terdapat pula selaku dalang. Keahlian membuat topeng Malangan umumnya didapatkan secara turun- temurun.
Perkembangan Budaya
Pada perkembangannya, terdapat sebagian pergantian pada topeng Malangan salah satunya dari segi guna. Dulu topeng mempunyai arti religius tetapi dikala ini topeng Malangan banyak difungsikan selaku bagian dari seni serta budaya.
Topeng Malangan jadi kompenen yang harus terdapat dalam tari topeng ataupun lakon wayang topeng Malang. Wayang topeng Malang umumnya mengangkut lakon panji.
Dikala ini topeng dibuat bukan cuma buat kebutuhan seni pertunjukkan saja namun pula buat dipasarkan selaku sovenir khas Malang dengan bermacam dimensi.
Nilai Topeng Malangan
Topeng malangan ialah bukti jati diri warga Kedungmonggo, tidak hanya berperan selaku fasilitas ritual, topeng malang kedungmonggo pula mempunyai guna ekonomi.


Perihal ini bisa dilihat dengan kegiatan perajin topeng dikala ini. Mereka tidak cuma membuat topeng buat keperluan ritual ataupun pergelaran saja, melainkan pula memproduksi topeng Malang buat pesanan selaku sovenir dengan bermacam dimensi serta wujud.
Guna sosial dari topeng Malang pula nampak kala digunakan dalam wayang topeng buat memeriahkan suatu hajatan yang bertabiat kekerabatan, gotong- royong, serta kebersamaan.
Topeng Malang ialah kesenian aset nenek moyang yang berkembang serta hidup di area warga Malang. Tidak hanya berperan selaku hiburan, kesenian ini sarat dengan nilai- nilai luhur yang ialah peninggalan bangsa yang butuh dilestarikan.