

Tari Beskalan, Budaya Unik Kesenian Kota Malang
Salah satu tarian tradisional di Indonesia yang lumayan unik ialah tari Beskalan. Tarian ini berasal dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Umumnya, tari ini dipertunjukkan dikala penyambutan tamu besar yang tiba ke Kota Malang.
Tarian Beskalan ini pula kerap ditarikan pada pementasan Ludruk, yang digunakan selaku pembuka sehabis tari Remo. Tarian ini pula ialah bagian dari kesenian khas dari Jawa Timur.
Sejarah serta Nilai Tari Beskalan
Pada era dulu, tarian Beskalan ialah wujud tarian ritual yang dicoba oleh warga di wilayah Malang. Tarian ini umumnya dipertunjukkan pada dikala hendak membuka lahan ataupun mendirikan suatu bangunan.
Pada dikala membuka lahan, umumnya hendak diadakan penggalian tanah. Iktikad dari penggalian tanah ini buat menanam tumbal ialah kepala kerbau. Bagi keyakinan, menanam tumbal ialah wujud sedekah bumi yang dipercaya hendak membuat lahan bebas dari bahaya serta pula diberikan kesuburan.
Pada dikala kegiatan ritual berlangsung, umumnya hendak diiringi dengan pertunjukan tarian Beskalan. Tarian ini pula dikira mempunyai nilai rasa syukur serta rasa hormat kepada leluhur. Tidak hanya itu, tarian ini dicoba supaya dijauhkan dari bahaya serta diberkahi tanah yang produktif dan rejeki yang melimpah.
Tidak hanya dipertunjukkan dalam kegiatan ritual, tarian Beskalan di sebagian wilayah pula biasa dipentaskan pada dikala kegiatan bersih desa. Tidak hanya dikira selaku rasa syukur serta hormat kepada leluhur, tarian ini pula dikira selaku simbol permulaan ataupun dini dari kehidupan.
Arti Filosofis Tari Beskalan
Bersumber pada namanya, sebutan beskalan berasal dari kata bakalan yang maksudnya“ seni yang dicoba di jalanan”. Tari Beskalan mulai diketahui bersamaan dengan pertumbuhan drama Ludruk di Malang, ialah pada tahun 1930- an.
Pada awal mulanya, tarian ini tidak dicoba oleh wanita, namun ditarikan oleh pria yang memakai pakaian wanita. Tarian Beskalan Gadis ditarikan dengan gerakan yang lincah, dinamis, serta feminin. Perihal ini selaku cerminan ataupun pencitraan tarian seseorang wanita.
Dalam nilai busana, tarian ini mempunyai sebagian ciri dengan identitas: hiasan kepala, busana, bawahan, gerakan, serta musik pengiring tarian.
Gerakan Tari Beskalan


Gerakan serta nilai dalam tarian ini, nyaris sama dengan gerakan pada tari Remo. Namun, gerakan tari Beskalan nampak lebih anggun, lincah, serta dinamis. Berikut merupakan gerakan dalam tarian Beskalan:
Gerak Tari pada Bagian Kepala
- Tegak, pemikiran sedikit menunduk
- Tolehan kanan( menolehkan kepala ke arah kanan)
- Tolehan kiri( menolehkan kepala ke arah kiri)
- Gedhegan( gerakan kepala semacam menggeleng- geleng)
- Gedheg sandal pancing( gerakan kepala sembari menarik dagu ke balik)
- Jiling ula ngelangi( gerakan kepala semacam gerakan kepala ular)
Gerak Tari pada Bagian Badan
- Tubuh tegak serta sedikit dicondongkan ke arah depan
- Ontrengan, ialah gerakan menggoyangkan pinggul akibat dari gerak kaki gejuk
- Leyek merak kesimpir ialah gerakan bahu yang menuju ke sebelah kiri
Gerak Tari pada Tangan
- Pentongan mapah
- Gendewa
- Sembahan depan
- Kebat sampur
- Seblak sampur
- Sekar suwun
- Tasikan
- Memperbaiki giwang
- Ngerawit ngelincir
- Ceklekan
- Ulap- ulap langit
- Sembahan akhir
Gerak Tari pada Kaki
- Tanjek
- Junjungan
- Gejuk entrem
- Tindak
- Sirik
- Hitam( jalur kecil- kecil)
- Kontrengan
- Gejug telu
- Tindhak medhot
- Ngayam alas
- Tidhak serugan
Pola Lantai Tari Beskalan
Tari Beskalan mempunyai pola lantai zig- zag. Tarian ini umumnya dimainkan oleh 4 orang penari wanita. Tetapi di kegiatan tertentu, dapat pula dimainkan oleh 2 orang, hingga terdapat yang lebih dari 4 orang. Dikala menari, para penari memakai pakaian ataupun busana khas dari tarian Beskalan.
Properti Tari Beskalan


- Kostum
Ada pula properti yang digunakan penari Beskalan yang tumbuh di warga Malang, merupakan selaku berikut.
- Sanggul Jawa yang dihias cunduk mentul
- Semyok( rapek sungsun)
- Giwang 8. Pedangan kanan- kiri
- Kalung sungsung 9. Kaus kaki panjang( kaos bola)
- Mekak
- Gongseng( genta- genta kecil)
- Sabuk timang
- Keris( dapat tidak dikenakan)
- Stagen
Nama baju lanang mempunyai nilai serta sebutan, ialah disebabkan mengenakan celana serta bagian yang lain cuma ditutup oleh kain yang diucap semyok( rapek). Dari wujud pernak- pernik serta pakaiannya dapat dilihat kalau tarian ini telah terdapat semenjak era dahulu
Penari memakai sanggul, setelah itu diberikan pernak- pernik cundhuk mentul. Pada bagian badan atas memakai kemben yang dipadukan dengan ilat- ilatan. Bagian dasar penari, menggunakan celana selama lutut serta kain pada bagian depan serta balik.
Panjang kain tersebut sejajar dengan celana. Pada bagian kaki, penari memakai kaos kaki putih serta gongseng. Ada pula selendang yang dipasangkan di bahu, selendang ini bermanfaat selaku atribut menari.
- Perlengkapan Musik
Pada era dahulu, tari Beskalan diiringi sebagian perlengkapan musik yang simpel. Perlengkapan musik itu semacam kendang, jidor, serta lain- lain. Namun pada masa ini, umumnya diiringi oleh musik gamelan Jawa yang jadi karakteristik khas serta nilai tertentu untuk gamelan di Jawa Timur.
- Properti
Bagi Chattam AR, pose dalam gambar penari Beskalan yang tumbuh di tahun 1930- an membuktikan pergaulan seni di Malang bisa jadi sudah meluas. Tidak hanya itu, kesenian ini tidak cuma selaku wujud tari, namun pula terdapat nilai seni lain yang jadi kebanggaan kepunyaan warga Malang.
Tidak hanya memakai semyok serta pedangan, pula digunakan Gongseng( genta- genta kecil yang diikatkan pada kaki kanan penari). Pemakaian properti ini, mempunyai nilai terdapatnya sesuatu wujud simbolisme.